PerguruanPENCAK SILAT PAGAR NUSA Nahdatul Ulama SEJARAH Berbekal kemampuan dia, Gus Maksum sebagai sangat muda kemudian (usia 18 tahun) telah diberi mandat untuk menjadi Komandan Anti PKI, Dia yang secara terbuka berani menyatakan "Ganyang Partai Komunis" di Kediri. Berapa banyak sedikit dapat mengalahkan banyak kelas dengan izin Allah
Probolinggo, NU Online Jatim Untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseorang perlu adanya ujian. Seperti yang dilaksanakan oleh Pencak silat Pagar Nusa Kota Probolinggo yang melaksanakan Uji Kenaikan Tingkat UKT, Ahad 28/02/2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pantai permata, Pilang Kota Probolinggo. Wakit, Ketua Pagar Nusa Kota Probolinggo menjelaskan, pelaksanaan UKT ini sesuai dengan hasil Rapat kerja Cabang Rakercab Pagar Nusa Kota Probolinggo. Bahwa pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Pada UKT kali ini merupakan UKT jilid satu yang diikuti sekitar 87 peserta dari semua tingkatan. “UKT ini merupakan hasil dari Rakercab yaitu pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali dan ini merupakan jilid 1 yang diikuti kurang lebih 87 peserta,“ ujarnya. Menurutnya, untuk menjadi anggota sah Pagar Nusa harus menyelesaikan semua tingkatan tersebut. “Jadi UKT ini dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Untuk menjadi anggota Pagar Nusa semua peserta nanti harus menyelesaikan semua tingkatan yang terdiri dari sabuk putih, kemudian kuning, merah, biru, cokelat dan hitam. Setelah dari sabuk hitam baru nanti dikukuhkan sebagai anggota Pagar Nusa,“ ungkapnya. Baca juga IPNU-IPPNU di Probolinggo Peringati Harlah dengan Bagi Sembako Ia berharap, semua peserta bisa mengamalkan motto kulitas sebagai kebiasan dan karakter dalam pengabdian. “Harapannya nanti semua peserta benar-benar mengamalkan motto kualitas sebagai kebiasaan dan karakter sebagai kualitas. Kata-kata ini bukan hanya sekedar kata-kata biasa tapi harus benar-benar ditanamkan di dalam hati,” pungkasnya Penulis Atmadi Editor Romza Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan sumber "Pagar Nusa" – berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat iniKonten dan perspektif penulisan artikel ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. Silakan bantu mengembangkan atau bicarakan artikel ini di halaman pembicaraannya, atau buat artikel baru, bila perlu. Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat iniPagar Nusa atau sering disingkat PN, adalah organisasi pencak silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berdiri pada 22 Rabi'ul Akhir 1406 H / 3 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur dengan Ketua Umum pertamanya adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhari dalam rangka menyatukan dan mewadahi sejumlah perguruan silat NU yang dahulunya beragam dan berdiri sendiri-sendiri.[1] Hingga saat ini Pagar Nusa memiliki nama resmi "Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa".[2] Pagar Nusa berdiri sebagai badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berbasis gerakan dalam melaksanakan kebijakan NU pada pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, pengobatan alternatif, dan pengabdian masyarakat. Pencak Silat Nahdlatul Ulama PAGAR NUSASingkatanPSNU Pagar NusaTanggal pendirian3 Januari 1986Didirikan diPondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa TimurStatusBadan Otonom Nahdlatul UlamaTipePencak SilatLokasiJalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, DKI JakartaBahasa resmi Bahasa Indonesia & Bahasa JawaPendiriKH. Abdulloh Maksum JauhariKetua UmumMuchamad Nabil HaroenSloganلَا غَالِبَ اِلَّا بِااللهْ Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari AllahOrganisasi indukNahdlatul UlamaAnak organisasiPasukan Inti Pagar Nusa PASTIAfiliasi denganIkatan Pencak Silat Indonesia IPSISitus Pagar NusaSloganڵا غالب إلا بالله Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Berdirinya gerakan pencak silat Pagar Nusa ini pada umumnya dilatarbelakangi oleh perasaan gelisah yang dirasakan oleh para ulama terutama aktifis pencak silat yang kala itu tidak ada suatu wadah yang menaungi para aktifis pencak silat yang jumlahnya tidak sedikit, para ulama dan aktifis menyayangkan jika aktifis pencak silat di lingkungan NU kala itu tidak ada wadah tersendiri untuk bersatu dalam suatu wadah. Lantas kemudian suatu ketika, pendekar asal Surabaya, Jawa Timur Kiai Suharbillah sowan kepada KH. A. Mustofa Bisri Gus Mus untuk meminta pendapat dan fatwa akan hal tersebut. Lalu KH. A. Mustofa Bisri memberi saran kepada KH. Suharbillah untuk mendatangi dan menghadap kepada Gus Maksum Lirboyo, Kediri. Lalu tepat pada tanggal 27 September 1985, para ulama dan aktifis pencak silat melakukan musyawarah di Pesantren Tebuireng, Jombang dan beragenda untuk mendirikan sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Jam'iyah Nahdlatul Ulama dengan tujuan khusus untuk mewadahi dan mengembangkan kemampuan di bidang pencak silat. Satu tahun setelah itu, yakni pada tanggal 3 Januari 1986, para ulama dan aktifis pencak silat di kalangan NU tadu menyelenggarakan pertemuan dan musyawarah di Pondok Pesantren Lirboyo, dan di pertemuan inilah disepakati pembentukan organisasi pencak silat di bawah naungan NU dengan nama "Pagar Nusa". Kemudian pada tanggal 16 Juli 1986, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ketika itu diketuai oleh KH. Ahmad Shidiq sebagai Rais 'Aam dan KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur sebagai Ketua Umum-nya, melakukan peresmian terhadap Pencak Silat Pagar Nusa sebagai salah satu badan otonom di bawah pangkuan Jam'iyah Nahdlatul Ulama dan ketua umum Pagar Nusa pertama kali dijabat oleh KH. A. Maksum Jauhari. Pimpinan Pusat PP di tingkat nasional; Pimpinan Wilayah PW di tingkat provinsi; Pimpinan Cabang Istimewa PCI berkedudukan di kepengurusan luar negeri; Pimpinan Cabang PC di tingkat kabupaten/kota; Pimpinan Anak Cabang PAC di tingkat kecamatan; Pimpinan Rayon Rayon berkedudukan di pondok pesantren atau lembaga pendidikan; Pimpinan Ranting Ranting di tingkat desa/kelurahan. Ketua Umum Pimpinan Pusat PAGAR NUSAPetahanaMuchamad Nabil Haroensejak 2017Dibentuk1986Pejabat pertamaKH. A. Maksum JauhariPotret Nama Periode Mulai Selesai KH. A. Maksum Jauhari 1986 2003 Dr. KH. Suharbillah 2003 2007 Drs. KH. Fuad Anwar, 2007 2012 KH. Aizzudin Abdurrahman 2012 2017 Muchamad Nabil Haroen 2017 sekarang Pembinaan, pengembangan, pelestarian, dan pendayagunaan profesi seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban dengan segala aspeknya, baik aspek seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban sebagai cabang olahraga maupun seni budaya dan aspek ketabiban mental spiritual dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudi luhur dan Pancasilais. Berlakunya ajaran Islam menurut paham Ahlusunnah wal Jamaah dengan menganut salah satu Mazhab Empat di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kami pesilat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, sanggup Bertakwa kepada Allah SWT. Berbakti kepada Nusa dan Bangsa Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Mempertahankan kebenaran dan mencegah kemungkaran Mempertahankan paham Ahlusunnah wal Jamaah. ^ Syahrial, Muhammad 2020-01-01. Buku Jago Beladiri. Ilmu Cemerlang Group. ISBN 978-623-7764-00-7. ^ "Sejarah Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa". 2019-05-31. Diakses tanggal 2021-09-11. Diperoleh dari " PagarNusa (PN) resmi menjadi bagian dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) Universitas Airlangga. Diketahui, PN merupakan seni bela diri dari salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdhatul Ulama. Pengesahan UKM PN tersebut digelar pada Minggu (4/3) bersama UKM baru lainnya. Tipo de permissão de residência Trabalho, incl. estágio PR1 BRL Estudos, incl. intercâmbio, pesquisa, PHD BRL Au Pair BRL Imigração familiar BRL Observe Menores de 18 anos são isentos Taxa Consular Aplicantes para Dinamarca devem pagar uma taxa consular adicional à Noruega. O pagamento deve ser feito na conta bancária do Brasil do Consulado Geral da Noruega no Rio de Janeiro antes de enviar o pedido. A taxa consular deve ser depositada ou transferida para a conta do Consulado Geral no Rio de Janeiro e o comprovante deverá ser enviado para juntamente com os seguintes dados - Nome Completo;- Case Order ID;-Tipo de Aplicação. Em seguida, o aplicante receberá um recibo por e-mail do Consulado Geral, que deverá ser apresentado à VFS antes do agendamento. O envio do recibo do pagamento pelo aplicante é condição para o agendamento do horário. Dados bancários Banco Bradesco Agência 2494 Conta corrente 23226-2 Favorecido Real Consulado Geral da Noruega CNPJ PIX
GusNabil berharap kepercayaan dari Pagar Nusa kepada dirinya bisa memberikan manfaat buat bangsa Indonesia. "Ini suatu kebanggaan buat kami, buat saya, dan tentunya buat keluarga besar saya. Terima kasih buat Pagar Nusa semoga ada hikmahnya, sangat bermanfaat untuk negara republik Indonesia tercinta. Salam NKRI harga Mati," ungkap Didi Kempot.
Pasuruan, NU Online Jatim Muhammad Haris, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Pagar Nusa Jawa Timur, mengatakan bahwa pencak silat di bawah naungan NU itu adalah pagar bagi NU dan bangsa. Karena itu, Pagar Nusa berkomitmen untuk senantiasa menjadi tameng dan penjaga bagi NU dan NKRI. Hal itu disampaikan Gus Haris saat berbicara dalam acarah Harlah ke-36 Pagar Nusa dengan tema Pagar Nusa Berdikari-Berprestasi 36 Tahun Bela Kiai dan Negeri sampai Mati di TV9, Rabu 5/1/2022. "Pagar Nusa itu artinya pagarnya NU, pagarnya bangsa. Dalam hal ini pagar NU adalah pagarnya jam`iyah yang otomatis punya tanggungjawab dan setia terhadap para ulama dan kiai, berkhidmah untuk melakukan penjagaan pada beliau-beliau," kata Gus Haris. Dia menjelaskan, ada zaman dahulu, santri dan bela diri adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut semakin luntur. Berkat inisiasi dari sejumlah kiai, salah satunya KH Suharbillah, maka dibentuklah Pagar Nusa sebagai wadah seluruh warga Nahdliyin yang ahli dalam seni bela diri. Selain kiai, Gus Haris memaparkan, tugas pokok lainya yaitu menjaga keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Setiap mereka yang memutuskan bergabung untuk mengabdikan diri di Pagar Nusa, baiatnya adalah komitmen untuk setia terhadap jamaah, kiai dan ulama, serta bangsa. Hal sama disampaikan Huda, juga pengurus Pagar Nusa, menambahkan bahwa terlibat dalam Pagar Nusa bukan sekadar mengurus ilmu bela diri saja, melainkan juga melestarikan budaya-budaya para ulama mulai dari wirid, akhlakul karimah, hingga kecintaan pada negara dan jam`iyah NU. Kata dia, hampir semua kiai dari tingkat ranting hingga wilayah di Jawa Timur mendukung Pagar Nusa tersebut. Bahkan, kehadiran Pagar Nusa juga serta-merta diterima oleh masyarakat. Sehingga, fokus perbaikan ke depan adalah komando serta kepengurusan yang baik agar tidak terpecah belah. "Saya bersyukur di Jawa Timur ini Pagar Nusa dalam pelaksanaannya sangat diterima. Jadi, bagaimana dari pengurus kemudian mengordinir dengan bagus agar tidak bergerak sendiri-sendiri," kata Huda.
Sayabalik bertanya, apakah Pagar Nusa sekarang sudah seperti itu?!"Ya. Memang dalam banyak hal paguyuban (jamaah) yang empunya kejelasan kekuatan "fisik" dan massa menjadi bahan-bakar utama untuk menjadi alat politik, dan dengan begitu para pentolannya tergolong orang yang berpunya. Namun Pagar Nusa tidak termasuk dalam bahagian itu.
loading...Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama NU Muchamad Nabil Haroen mengajak pemerintah dan warga Nahdliyin untuk memberikan perhatian kepada sektor kesehatan, energi, dan pangan serta keamanan di 2023. Foto/SINDOnews JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama NU Muchamad Nabil Haroen menyampaikan sejumlah catatan penting perjalanan bangsa Indonesia. Nabil mengajak pemerintah khususnya warga Nahdliyyin untuk memberikan perhatian kepada sektor kesehatan, energi, dan pangan, serta keamanan. ”Merefleksikan tahun 2022 dan menyambut 2023 saat ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada publik. Pada 2022 lalu, banyak sekali hal besar yang menjadi catatan penting bagi kita semua. Perubahan pascapandemi, serta konflik Rusia-Ukraina berdampak pada ekonomi-politik global,” katanya, Minggu 1/1/2023. Di dalam negeri, kata Nabil, perhelatan G-20 oleh Pemerintah RI dan R-20 oleh PBNU, serta Liga Muslim Dunia MWL yang didukung Presiden Jokowi dan segenap unsur pemerintah Indonesia, merupakan prestasi penting bagi diplomasi Indonesia di pentas dunia. Baca Juga ”Menyambut 2023 ini, ada beberapa sektor prioritas yang harus menjadi perhatian bersama, dalam konteks Nahdlatul Ulama, kader-kader Pagar Nusa, juga segenap warga Indonesia,” ucapnya. Baca Juga Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini menyebut sektor kesehatan, energi-pangan dan keamanan menjadi penting diperhatikan sekaligus dijaga stabilitasnya bersama-sama. Sektor-sektor ini sangat menentukan ekonomi dan politik bangsa Indonesia dalam konteks Kesehatan, sambung Nabil, merupakan prioritas mengingat pascapandemi Covid-19 harus ada pendekatan baru yang strategis untuk menjaga kesehatan bagi publik. Terutama dari sektor infrastruktur medis, sumber daya hingga ke pelayanan publik.”Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, telah mengeksekusi program-program strategis untuk perbaikan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia,” pada bidang energi-pangan, Indonesia perlu meneruskan program-program yang menguatkan kedaulatan pangan dan energi di Indonesia. Warga Nahdlatul Ulama NU seharusnya bisa menjadi penggerak kedaulatan pangan dan energi. ”Warga Nahdliyyin sebagai petani besar jumlahnya. Kita juga bisa memulai gerakan efisiensi energi dan eksplorasi energi-energi terbarukan. Jika dipersiapkan secara rapi, Nahdliyyin bisa menjadi pelopor kedaulatan pangan dan energi Indonesia,” kata juga sektor keamanan menjadi penting diperhatikan dan dijaga bersama karena eskalasi politik internasional dan domestik meningkat. Menurut Nabil, konflik Rusia-Ukraina juga instabilitas politik China berpengaruh di kawasan dan Pasifik. Ini berarti sektor keamanan dan pertahanan harus menjadi perhatian serius, khususnya menjelang perhelatan politik. ”Saya mengajak warga NU, khususnya kader-kader dan pendekar Pagar Nusa untuk berkolaborasi dengan TNI-Polri menjaga keamanan dan pertahanan dalam konteks masing-masing. Kita bekerja secara integratif, dengan koordinasi komplementer, untuk bersama-sama menjaga Indonesia,” katanya. cip BadanOtonom Nahdlatul Ulama yang concern pada pencak silat, Pagar Nusa NU, akan mengadakan Latihan Silat Bareng bertema "Tetaplah Menjadi Kita, Menjadi Indonesia." Untuk pendaftaran, calon peserta bisa mendaftarkan diri mulai dari 7 sampai dengan 17 Agustus 2017.
Kalau ditanya siapakah yang berhak menjaga bangsa ini dari serangan musuh? Dengan kompak kita akan menjawab, ya semua warga bangsa ini. Nah, tapi seandainya pertanyaannya kita geser menjadi siapa bertanggung jawab atas keselamatan para kiai dan ulama yang ada di republik ini? Mungkin masih banyak yang kelabakan menjawabnya. Padahal bagi Perguruan Pencak Silat Nahdatul Ulama PSNU menjaga para kiai, ulama sama pentingnya dengan menjaga bangsa ini. Dan, tugas-tugas menjaga bangsa ini serta ulama Nahdatul Ulama telah sekian lama dijalan. Tepatnya sejak pertama kali Pagar Nusa didirikan, komitmennya untuk menjaga bangsa ini tak perlu dipertanyakan. Sebagimana tujuan didirikannya Pagar Nusa adalah sesuai namanya menjadi pagar NU dan bangsa. Pagar Nusa bertanggung-jawab menjadi pagar bagi ajaran Ahllussunah Wal jama'ah, di samping pagar Nusa juga berkewajiban menjaga NKRI. Pagar Nusa tidak hanya sekedar merawat tradisi leluhur dalam seni beladiri tapi juga memiliki semangat pengabdian untuk menjaga marwah para kiai dan sekaligus juga menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan bara pemecah belah bangsa. * Di era saat ini tantangan dan problematika berbangsa tentulah semakin kompleks. Kita kerap dihadapkan dengan berbagai persoalan yang sering berulang, radikalisme, indoktrinasi, sampai kepada ancaman keutuhan berbangsa. Saya pikir setelah HTI dibubarkan bibit radikalisme bisa berkurang. Nyatanya tidak demikian, justru semakin mengkhawatirkan. Bahkan hari ini sentimen agama kerap digunakan untuk memojokkan salah satu kelompok. Caci maki dan fitnah begitu mudah dihembuskan utamanya melalui media sosial. Hal ini dapat dimaklumi mengingat hampir semua penduduk di republik ini memiliki gawai yang terhubung dengan internet. Tetapi tidak bijak menggunakannya, sehingga semua orang bisa menjadi produsen berita. Parahnya, banyak yang kemudian tidak bisa memilah informasi mana yang fakta atau hoaks. Semua dilahap begitu saja tanpa saringan. Inilah yang menyebabkan hoaks begitu tumbuh subur di sini. Kalau kata Gus Mus yang waras jangan mau ngalah. Maka, tidak perlu heran ketika kemudian banyak kiai-kiai yang mondoknya puluhan tahun, memiliki ribuan santri tapi oleh sekelompok orang kiai tersebut dianggap sesat, tak faham ilmu agama, Syiah dan berbagai tuduhan yang sangat kecil. Hal demikian tentu sering kita jumpai di media sosial. Lalu di mana peranan kita? Maksud saya di mana peranan Pagar Nusa. Pertanyaan itu tentu saja saya tujukan juga kepada para pendekar Pagar Nusa? Mungkin sudah saatnya juga marwah kiai, kita jaga di media sosial. Saya rasa ini juga perlu menjadi perhatian khusus atau lebih tepatnya sudah sangat mendesak. Karena era saat ini ancaman tidak hanya secara fisik. Para pendekar Pagar Nusa sudah saatnya dibekali jurus-jurus untuk bagaimana bisa berperan lebih di media sosial. Melek teknologi harus digelorakan semasif mungkin. Para pendekar Pagar Nusa tidak lagi hanya berlaga di atas matras, tapi juga di media sosial. Memenangkan pertemuan di jagad maya pun harus dilakukan. Jangan sampai kelompok-kelompok pemecahan belah bangsa yang menguasai media sosial. Dan ini yang terjadi saat ini. Narasi-narasi bernada kebencian kerap dihembuskan, orang awam pun ikut terseret atas arus informasi yang menyesatkan tersebut. Kalau kita perhatikan ceramah-ceramah kiai-kiai NU baik di YouTube maupun di platform media sosial lainnya kerap sekali ditemukan komentar yang bernada mengejek, berkata kotor. Penyebabnya tentu saja karena informasi yang mereka terima sudah salah sejak awal terhadap sosok kiai NU. Sekian lama hanya segelintir yang mencoba meluruskan itu. Yang lain hanya numpang menyaksikan saja. Sekian lama kita tidak terlalu perduli dengan media sosial, yang kemudian terjadi kelompok-kelompok kecil menguasainya itu dan melancarkan fitnahnya. Belum terlalu terlambat. Dengan jutaan kader Pagar Nusa yang tersebar itu yakin pertempuran akan dimenangkan dan tentunya marwah kiai bisa tetap dijaga.
MengenangGus Maksum : Sang Maestro Pagar Nusa: by : Indospiritual Kategori : Tokoh KH Maksum Jauhari atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Maksum memang selalu identik dengan dunia persilatan, tentu kita tidak asing lagi dengan Nama "PAGAR NUSA" yaitu ikatan pencak silat Nahdlatul ulama yang dididirikan pada tanggal 3 januari 1986 di pondok pesantren Lirboyo oleh para kyai-kyia NU dan
Como fazer pagamento ant... Como fazer pagamento antecipado do cartão Nubank? Com a antecipação, é possível liberar seu limite mais rápido. Criado em 04 nov 19 Atualizado em 14 set 22 Cartão de Crédito “Minha fatura só fecha daqui alguns dias mas preciso de mais limite no cartão para realizar uma compra específica. O que devo fazer?” Essa é uma pergunta frequente que pode ser respondida de forma simples é só fazer um pagamento antecipado do cartão Nubank. O pagamento antecipado é um valor que você pode pagar antes do fechamento da sua fatura para ter seu limite total ou parcial restabelecido mais rápido. Pagamento antecipado Nubank Se o pagamento da fatura do cartão de crédito for feito usando o dinheiro disponível na conta do Nubank a conta gratuita do Nubank, o seu limite é liberado na hora. Se você optar por gerar um boleto, basta fazer isso no app do Nubank, na quantia que desejar veja abaixo o passo a passo para gerar o boleto. Assim que o seu pagamento for reconhecido, seu limite antes comprometido é liberado para novas compras. Caso o valor do boleto gerado seja superior ao valor da sua fatura, você ficará com uma quantia adicional, que aparece em roxo no seu app. Para saber saber qual o seu limite disponível para gasto, basta somar o valor em roxo com o valor que aparece em verde o limite original ainda disponível. O resultado é o quanto está disponível para uso. Posso antecipar a fatura inteira ou apenas parte dela? Você pode escolher a melhor opção para o seu caso. Por exemplo, se o total da sua fatura é R$500, e você gerar e pagar um boleto de R$600, você fica com R$100 a mais para gastar no cartão. Já se o valor pago for inferior ao total da sua fatura, seu limite será restabelecido parcialmente. Por exemplo Se o total da sua fatura for R$600,00 e você pagar R$100,00 antes do fechamento, apenas esses R$100,00 serão liberados para gasto. Atenção É importante lembrar que o pagamento antecipado não altera as datas de fechamento e vencimento da fatura. Ou seja se a sua fatura vence no dia 30 e você fez um pagamento antecipado no dia 15 para liberar seu limite, continuará tendo que pagar a fatura normalmente no dia do vencimento nesse caso, dia 30. O pagamento antecipado é, na verdade, é uma maneira de aumentar o seu limite para um gasto pontual uma emergência ou uma viagem, por exemplo. Lembre-se o pagamento antecipado não quita parcelas futuras de compras parceladas Mas calma, essa também é uma opção disponível. Veja aqui como fazer antecipação de compras parceladas pelo app do Nubank e ganhar descontos. Pontos de atenção Antecipou apenas parte da fatura? Lembre-se se o pagamento total não for feito até o vencimento da sua fatura, o que restar será financiado pelo rotativo. São cobrados juros mensais e IOF de duas formas IOF fixo de + IOF diário de lembrar que, se nenhuma quantia for paga nem mesmo o mínimo até a data de vencimento, os juros serão de 15% ao mês, mais 2% fixos de multa por atraso. O IOF é cobrado da mesma forma que no rotativo. É possível antecipar fatura Nubank pelo app? Entre no aplicativo do Nubank no seu celular ou computador;Certifique-se de estar no mês correto e clique na sua sua fatura atual;Clique em “Pagar fatura”;Digite o valor que você deseja pagar e depois confirme. Após reconhecido, o pagamento antecipado será descontado da fatura atual e o restante ficará no que chamamos de valor adicional. Devido ao tempo de processamento de boletos, os bancos podem levar até três dias úteis para repassar este pagamento pra gente. Ou seja, o seu limite pode levar esse período para ser disponibilizado. Dica Usar o seu cartão de crédito Nubank com frequência nos ajuda a entender seus hábitos de consumo e conhecer melhor suas necessidades. Assim é possível aprovarmos aumentos proativos do seu limite ao longo do tempo. Ainda não é cliente do Nubank? Abra a sua conta do Nubank Peça o cartão Nubank Quer receber uma notificação quando houver um novo post?
BANYUWANGI Jawa Pos Radar Banyuwangi - Insiden penusukan Kiai Affandi yang dilakukan santrinya menjadi perhatian serius jajaran PCNU Banyuwangi. Untuk memberikan rasa aman kepa
Pada lambang Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa tertulis Laa ghaaliba Illa billah yang melingkar di bola bumi; terletak di bawah trisula. Lafaz itu diusulkan KH Suharbillah, seorang pendekar silat dan salah seorang pendiri Pagar Nusa. Mulanya adalah kalimat tersebut adalah la ghaliba illallah, kemudian KH Sansuri Badhawi mengusulkan untuk menggantinya dengan la ghaliba illa billah. Kalimat tersebut yang digunakan pada lamabang Pagar Nusa hingga sekarang. Artinya semakna dengan la haula wa la quwwata illa billah. Menurut Kiai Suharbillah lafadz tersebut, Pagar Nusa ingin kejayaan Islam di Cordova, Spanyol, tumbuh di Indonesia. juga sangat cocok semboyan sebuah perhimpunan bela diri supaya para anggotanya tidak takabur. Sebab dengan lafadz tersebut, pendekar berpegang teguh bahwa tidak ada yang mengalahkan seseorang, kecuali hanya karena Allah. Dengan slogan itu, pendekar tidak oper dosis bertujuan untuk kemenangan, di atas langit ada langitKetua Umum Pagar Nusa 2012-2017 KH Aizzudin Abdurrahman menafsirkan lafadz tersebut sebagai tingkat kepasrahan tertinggi seseorang. Meskipun seseorang sakti, tapi tidak boleh merasa sakti. Termasuk kepada musuh kita. Meskipun dia terlihat sakti, tapi ketika tidak dilindungi Allah, dia tidak akan berarti apa-apa. Menurut Gus Aiz, ada slogan lain yang sering diungkapkan pendiri dan mahaguru beladiri Pagar Nusa yaitu KH Maksum Jauhari, seorang pendekar pilih tanding Pagar Nusa, yaitu “Pantang menantang walau kepada lawan, pantang mundur kalau ditantang. Sebetulnya, slogan tersebut tak jauh dengan laa ghaaliba illa billah. Sejarah Berdiri dan Para TokohnyaMenurut Ensiklopedia NU, Pagar Nusa bertugas menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni bela diri pencak silat Indonesia. Nama resminya adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama IPS-NU Pagar Nusa kemudian sekarang membuang kata ikatan, menjadi Pencak Silat NU. Sedangkan Pagar Nusa sendiri berarti pagarnya NU dan bangsa. Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal, pada awalnya pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren. Surutnya pencak silat antara lain ditandai dengan hilangnya peran pondok pesantren sebagai padepokan pencak silat. Padahal, sebelumnya pondok pesantren merupakan pusat kegiatan ilmu bela diri tersebut. Kiai atau ulama pengasuh pondok pesantren selalu merangkap sebagai ahli pencak silat, khususnya aspek tenaga dalam atau hikmah yang dipadu dengan bela diri. Pada saat itu seorang kiai sekaligus juga pendekar pencak silat. Du sisi Iain tumbuh berbagai perguruan pencak silat dengan segala keanekaragamannya berdasarkan segi agama, aqidah, maupun kepercayaannya. Perguruan-perguruan itu kadang bersifat tertutup dan saling mengklaim sebagai yang terbaik serta terkuat. Para ulama-pendekar merasa gelisah melihat kenyataan tersebut. KH Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya, menceritakan masalah itu kepada KH Mustofa Bisri di Rembang. Mereka lalu menemui KH Agus Maksum Jauhari Lirbow atau Gus Maksum, yang memang dikenal sebagai tokoh ilmu bela 27 September 1985 mereka berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Tujuannya untuk membentuk suatu wadah di bawah naungan NU yang khusus mengembangkan seni bela diri pencak silat. Musyawarah tersebut dihadiri tokoh-tokoh pencak silat dari Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, Cirebon, dan Kalimantan. Kemudian terbitlah Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU yang disahkan pada 27 Rabi’ul Awwal 1406/ 10 Desember 1985 dan berlaku hingga 15 Januari 1986. Musyawarah berikutnya diadakan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 3 Januari 1986. Musyawarah ini menyepakati susunan Pengurus Harian Jawa Timur yang merupakan embrio Pengurus Pusat. Gus Maksum dipilih sebagai ketua umumnya. Nama organisasi yang disepakati dalam musyawarah tersebut adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama yang disingkat IPS-NU yang kemudian sekarang menjadi PSNU. Ketua PWNU Jawa Timur KH Anas Thohir kemudian mengusulkan nama Pagar Nusa. Nama “Pagar Nusa" berasal dan KH Mujib Ridlwan dari Surabaya, putra dari KH Ridlwan Abdullah, pencipta lambang NU. KH Suharbillah mengusulkan lambang untuk Pagar Nusa, yaitu segi lima yang berwarna dasar hijau dengan bola dunia di dalamnya. Di depannya terdapat pita bertuliskan “Laa ghaliba illa billah” yang artinya ”tiada yang menang kecuali mendapat pertolongan dari Allah”. Lambang ini dilengkapi dengan bintang sembilan dan trisula sebagai simbol pencak silat. Sedangkan kalimat ”Laa ghaliba illa billah” merupakan usul dari KH Sansuri Badawi untuk mengganti kalimat sebelumnya, yaitu ”Laa ghaliba ilallah”. Untuk membentuk susunan pengurus tingkat nasional, PBNU di Jakarta membuat surat pengantar kesediaan ditunjuk menjadi pengurus. Surat ini ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH Achmad Nusa mengadakan Munas I di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo. Surat kesediaan ditempati sebagai penyelenggara munas ditandatangani oleh KH Saifurrizal. la juga yang menentukan tanggal pelaksanaan acara tersebut, yaitu 20-23 September 1991. Namun, ternyata itu adalah tanggal yang tepat dengan 100 hari wafatnya KH Saifurrizal sehingga pada pembukaan acara pun terlebih dahulu diadakan tahlilan. Sesuai hasil Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya 1994, Lembaga Pencak Silat NU Pagar Nusa berubah status dari Lembaga menjadi badan otonom. Kemudian pada Muktamar NU di Lirboyo 1999, status Badan Otonom kembali berubah menjadi lembaga. Munas II Pagar Nusa diadakan di Padepokan IPSI Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 22 Januari 2001. Acara ini diikuti perwakilan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Riau, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Bahkan, Jawa Timur yang merupakan pusat pengembangan PSNU Pagar Nusa mengikutsertakan perwakilan dari cabang-cabang yang ada di 35 kabupaten/kota se-Jawa Timur dan pondok pesantren. Acara yang dibuka oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid ini membahas agenda-agenda 1 Organisasi Membahas masalah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PD/PRT IPS-NU Pagar Nusa; 2 Ke-Pasti-an Membahas masalah Pasti Pasukan lnti dan perangkat yang lain yang meliputi seragam dan atributnya, keanggotaan, dan kepelatihan; 3 Teknik dan Jurus Membahas, menggali, dan menyempurnakan jurus-jurus yang sudah dimiliki oleh IPS-NU Pagar Nusa yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk hard copy buku dan soft copy kaset dan VCD.Saat ini Pagar Nusa memakai seragam khusus, antara Ialn 1 Seragam Atlet baju dan celana berwarna hitam dengan bagde IPSI dl dada sebelah kanan dan bagde Pagar Nusa d£ dada sebelah kiri dilengkapi sabuk kebesaran warna hijau yang diikatkan dengan simpul hidup di sebelah kanan; 2 Seragam Pasukan Inti Pasti Putra kemeja lengan panjang berwarna hitam, celana warna hitam, sepatu hitam PDH dengan memakai atribut yang telah ditentukan; 3 Seragam Pasukan lnti Pasti Putri pasukan yang dibentuk dan bertugas pertama kali pada acara Istighatsah Nasional PBNU di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya pada 15 Mei 2003 ini memakai seragam berupa blazer jas berwarna hitam, jilbab hitam, celana hitam, dan memakai sepatu PDH berwarna hitam dengan atribut yang telah ditetapkan; 4 Seragam Pengurus baju dan celana warna hitam, jas warna putih, berkopiah hitam, dan bersepatu PDH warna hitam; 5 Seragam Tim Khos seperti seragam pengurus ditambah dengan simbol khusus; 6 Seragam Kebesaran jubah warna hitam yang dipakai hanya pada ajang tingkat nasional. Beberapa tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum Pagar Nusa adalah KH Agus Maksum Jauhari, KH Suharbillah, KH Fuad Anwar, KH Aizuddin Abdurrahman, dan saat ini H M. Nabil Haroen. Abdullah Alawi

Semoga kami bisa menjadi IPS NU pagar Nusa yang baik dan bisa mengamalkan ajaran-ajaran a hlisunnah waljama'ah," kata Agus Priyanto peserta yang dibai'at. namun kehadiran NUsa diproyeksikan untuk memberikan pengabdian terbaik untuk warga NU Tuban secara keseluruhan. Terbukti, berita-berita yang dimuat di NUsa tidak melulu kegiatan Ma

Probolinggo, NU Online Jatim Untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseorang perlu adanya ujian. Seperti yang dilaksanakan oleh Pencak silat Pagar Nusa Kota Probolinggo yang melaksanakan Uji Kenaikan Tingkat UKT, Ahad 28/02/2022. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pantai permata, Pilang Kota Probolinggo. Wakit, Ketua Pagar Nusa Kota Probolinggo menjelaskan, pelaksanaan UKT ini sesuai dengan hasil Rapat kerja Cabang Rakercab Pagar Nusa Kota Probolinggo. Bahwa pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Pada UKT kali ini merupakan UKT jilid satu yang diikuti sekitar 87 peserta dari semua tingkatan. “UKT ini merupakan hasil dari Rakercab yaitu pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali dan ini merupakan jilid 1 yang diikuti kurang lebih 87 peserta,“ ujarnya. Menurutnya, untuk menjadi anggota sah Pagar Nusa harus menyelesaikan semua tingkatan tersebut. “Jadi UKT ini dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Untuk menjadi anggota Pagar Nusa semua peserta nanti harus menyelesaikan semua tingkatan yang terdiri dari sabuk putih, kemudian kuning, merah, biru, cokelat dan hitam. Setelah dari sabuk hitam baru nanti dikukuhkan sebagai anggota Pagar Nusa,“ ungkapnya. Baca juga IPNU-IPPNU di Probolinggo Peringati Harlah dengan Bagi Sembako Ia berharap, semua peserta bisa mengamalkan motto kulitas sebagai kebiasan dan karakter dalam pengabdian. “Harapannya nanti semua peserta benar-benar mengamalkan motto kualitas sebagai kebiasaan dan karakter sebagai kualitas. Kata-kata ini bukan hanya sekedar kata-kata biasa tapi harus benar-benar ditanamkan di dalam hati,” pungkasnya Penulis Atmadi Editor Romza Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus. Cari sumber “Pagar Nusa” – berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Konten dan perspektif penulisan artikel ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. Silakan bantu mengembangkan atau bicarakan artikel ini di halaman pembicaraannya, atau buat artikel baru, bila perlu. Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Pagar Nusa atau sering disingkat PN, adalah organisasi pencak silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berdiri pada 22 Rabi’ul Akhir 1406 H / 3 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur dengan Ketua Umum pertamanya adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhari dalam rangka menyatukan dan mewadahi sejumlah perguruan silat NU yang dahulunya beragam dan berdiri sendiri-sendiri.[1] Hingga saat ini Pagar Nusa memiliki nama resmi “Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa”.[2] Pagar Nusa berdiri sebagai badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berbasis gerakan dalam melaksanakan kebijakan NU pada pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, pengobatan alternatif, dan pengabdian masyarakat. Pencak Silat Nahdlatul Ulama PAGAR NUSASingkatanPSNU Pagar NusaTanggal pendirian3 Januari 1986Didirikan diPondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa TimurStatusBadan Otonom Nahdlatul UlamaTipePencak SilatLokasi Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, DKI Jakarta Bahasa resmi Bahasa Indonesia & Bahasa Jawa Pendiri KH. Abdulloh Maksum Jauhari Ketua Umum Muchamad Nabil Haroen Slogan لَا غَالِبَ اِلَّا بِااللهْ Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Organisasi induk Nahdlatul UlamaAnak organisasiPasukan Inti Pagar Nusa PASTIAfiliasi denganIkatan Pencak Silat Indonesia IPSISitus PSNU Pagar Nusa Sloganڵا غالب إلا بالله Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Berdirinya gerakan pencak silat Pagar Nusa ini pada umumnya dilatarbelakangi oleh perasaan gelisah yang dirasakan oleh para ulama terutama aktifis pencak silat yang kala itu tidak ada suatu wadah yang menaungi para aktifis pencak silat yang jumlahnya tidak sedikit, para ulama dan aktifis menyayangkan jika aktifis pencak silat di lingkungan NU kala itu tidak ada wadah tersendiri untuk bersatu dalam suatu wadah. Lantas kemudian suatu ketika, pendekar asal Surabaya, Jawa Timur Kiai Suharbillah sowan kepada KH. A. Mustofa Bisri Gus Mus untuk meminta pendapat dan fatwa akan hal tersebut. Lalu KH. A. Mustofa Bisri memberi saran kepada KH. Suharbillah untuk mendatangi dan menghadap kepada Gus Maksum Lirboyo, Kediri. Lalu tepat pada tanggal 27 September 1985, para ulama dan aktifis pencak silat melakukan musyawarah di Pesantren Tebuireng, Jombang dan beragenda untuk mendirikan sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan tujuan khusus untuk mewadahi dan mengembangkan kemampuan di bidang pencak silat. Satu tahun setelah itu, yakni pada tanggal 3 Januari 1986, para ulama dan aktifis pencak silat di kalangan NU tadu menyelenggarakan pertemuan dan musyawarah di Pondok Pesantren Lirboyo, dan di pertemuan inilah disepakati pembentukan organisasi pencak silat di bawah naungan NU dengan nama “Pagar Nusa”. Kemudian pada tanggal 16 Juli 1986, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ketika itu diketuai oleh KH. Ahmad Shidiq sebagai Rais Aam dan KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur sebagai Ketua Umum-nya, melakukan peresmian terhadap Pencak Silat Pagar Nusa sebagai salah satu badan otonom di bawah pangkuan Jam’iyah Nahdlatul Ulama dan ketua umum Pagar Nusa pertama kali dijabat oleh KH. A. Maksum Jauhari. Pimpinan Pusat PP di tingkat nasional; Pimpinan Wilayah PW di tingkat provinsi; Pimpinan Cabang Istimewa PCI berkedudukan di kepengurusan luar negeri; Pimpinan Cabang PC di tingkat kabupaten/kota; Pimpinan Anak Cabang PAC di tingkat kecamatan; Pimpinan Rayon Rayon berkedudukan di pondok pesantren atau lembaga pendidikan; Pimpinan Ranting Ranting di tingkat desa/kelurahan. Ketua Umum Pimpinan Pusat PAGAR NUSA PetahanaMuchamad Nabil Haroen sejak 2017Dibentuk1986Pejabat pertamaKH. A. Maksum Jauhari Potret Nama Periode Mulai Selesai KH. A. Maksum Jauhari 1986 2003 Dr. KH. Suharbillah 2003 2007 Drs. KH. Fuad Anwar, 2007 2012 KH. Aizzudin Abdurrahman 2012 2017 Muchamad Nabil Haroen 2017 sekarang Pembinaan, pengembangan, pelestarian, dan pendayagunaan profesi seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban dengan segala aspeknya, baik aspek seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban sebagai cabang olahraga maupun seni budaya dan aspek ketabiban mental spiritual dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudi luhur dan Pancasilais. Berlakunya ajaran Islam menurut paham Ahlusunnah wal Jamaah dengan menganut salah satu Mazhab Empat di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kami pesilat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, sanggup Bertakwa kepada Allah SWT. Berbakti kepada Nusa dan Bangsa Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Mempertahankan kebenaran dan mencegah kemungkaran Mempertahankan paham Ahlusunnah wal Jamaah. ^ Syahrial, Muhammad 2022-01-01. Buku Jago Beladiri. Ilmu Cemerlang Group. ISBN 978-623-7764-00-7. ^ “Sejarah Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa”. 2022-05-31. Diakses tanggal 2022-09-11 .
HABIBAL-BAKSOIY PENCURI ILMU. Cerita ini saya temukan ketika saya berkunjung di pondok pesantren lirboyo kediri jawa timur, pada saat itu saya pergi sowan kepada gus bidin di lirboyo untuk acara pengesahan pagar nusa dan pengambilan ijazah, saat aku turun dari bus kuhirup udara lirboyo aroma aroma santri membuatku membuka memori memori lama
Pada 3 Januari 1986 menjadi momentum kebangkitan pencak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama. Dalam sejarahnya, organisasi yang kini dikenal dengan nama Pencak Silat Nahdlatul Ulama PSNU Pagar Nusa ini lahir atas perhatian dan keprihatinan para kiai terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal, pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren. Nama KH Maksum Jauhari atau Gus Maksum pun tidak bisa dilepaskan dari organisasi yang memiliki slogan 'Bela Kiai Sampai Mati' ini. Gus Maksum, melalui forum yang dilaksankan di Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur pada 1986 ini disepakati musyawirin menjadi ketua umum pertama. Kini, di usia yang ke-34, tongkat tertinggi kepemimpinan PSNU Pagar Nusa dipegang oleh pria asal Temanggung, Jawa Tengah, Muchammad Nabil Haroen atau Gus Nabil. Untuk mengetahui perkembangan PSNU Pagar Nusa di bawah kepemimpinannya, Reporter NU Online Husni Sahal berhasil menemui dan mewawancarai Gus Nabil di sela-sela kesibukannya pada Senin 6/1 lalu mengurus Kejurnas dan Festival ke-3 Pagar Nusa yang diselenggarakan di TMII Jakarta Timur. Berikut percakapan kami Gus, selama kurun waktu hampir tiga menjadi ketua, apa yang telah Anda lakukan untuk memajukan Pagar Nusa? Yang jelas masa baru periode ini, kami dari pimpinan pusat Pagar Nusa berusaha tidak hanya kami sendiri, yaitu bagaimana menjaga keseimbangan antara tradisi dan prestasi. Pencak silat itu ada dua ada pencak silat prestasi dan ada pencak silat tradisi yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelebihan yang berbeda. Seperti Kejurnas yang seperti yang diselenggarakan ini. Ini salah satu bentuk kami menjaga pencak silat dari sisi prestasi. Bahkan Kejurnas ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan baik dari kuantitas, jumlah peserta maupun kualitas pertandingan. Kalau di Kejurnas kedua yang sebelumnya diadakan di Taman Mini juga tahun 2017 itu pesertanya kurang lebih 200-an dari 16 kontingen, tapi kali ini pesertanya sebanyak 487 dari 22 kontingen. Itu artinya dari kuantitas peserta meningkatkan drastis dan dari kualitas pertandingan seperti anda saksikan jauh lebih bagus dan merata. Jadi sekarang agak sulit memprediksi di awal ini yang akan menjadi juara umum wilayah mana. Menjaga tradisi seperti ajang Pencak Dor itu yang pertandingan. Kemudian juga kan di Pagar Nusa ini ada olah fisik dan olah spiritual. Ini juga kami jaga betul itu. Olah spiritual memang agak lebih banyak ke tradisi. Itu juga kami jaga. Bagaimana yang paling penting di Pagar Nusa dan mungkin yang membedakan di tempat lain pencak silat lain? Kami tidak hanya menjunjung sportivitas, tapi kami juga mempunyai jargon namanya akhlak pertandingan. Jadi bagaimana dalam bertanding, masing-masing memiliki akhlak. Bagaimana kalau jatuh, yang menjatuhkan punya empati dan simpati karena yang paling penting dari sisi Kejurnas ini adalah silaturahim antar pendekar dan itu mungkin tidak dimiliki oleh perguruan pencak silat lain. Dan Seperti yang kemarin disampaikan Ketum PBNU saat pembukaan Kejurnas III tidak mudah bagi seluruh perguruan pencak silat di seluruh Indonedia untuk melaksanakan Kejurnas. Pertama, kuantitas pendekar. Kalau kuantitasnya sedikit jumlah pengurusnya sedikit juga sulit. Kedua, soliditas Pagar Nusa. Karena Pagar Nusa ini solid maka bisa bikin Kejurnas. Kalau tidak solid kepengurusannya, maka bisa bikin Kejurnas tandingan. Bagaimana Anda menjaga soliditas di tubuh Pagar Nusa? Cara kami menjaga soliditas adalah bagaimana kita membangun ini bersama-sama, termasuk tagline di Kejurnas kali ini 'Mandiri Berprestasi'. Mandiri sebagai bukti konkretnya penyelenggaraan Kejurnas ini kami sama sekali tidak tidak meminta bantuan dari manapun, dari luar Ini. Ini murni swadaya, mulai dari atlet sampai pimpinan pusat. Makan mereka cari sendiri, tempat cari sendiri. Jadi ini betul-betul Mandiri. Karena untuk luar Jawa effort-nya lebih besar. Mungkin dari Jawa enak ke sini lokasi Kejurnas di Jakarta ibaratnya jalan kaki aja nyampe, tapi bagi mereka yang luar jawa harus berenang dulu, kan. Kalau tentang pembentukan cabang, selama Gus Nabil memimpin, sudah berapa cabang Pagar Nusa yang dibentuk? Ada berberapa cabang baru yang kami bentuk, namun yang kami fokuskan bukan pembentukan baru sesungguhnya. Tapi yang kami fokuskan pada peningkatan kualitasnya terlebih dahulu. Kalau untuk pembentukan di luar negeri malah kita sudah bikin dua. Dulu kan PCI baru ada Malaysia sekarang sudah ada Hongkong dan Taiwan, kalau PCI berarti sekarang sudah ada 3 dan akan menyusul 2 PCI lagi, yautu Jepang dan Korea Selatan. Di Korea Selatan sudah ada pengajuan setahun yang lalu, tapi belum dipenuhi karena memang standar minimal nya belum tercapai. Tadi bilang yang lebih penting itu meningkatkan kualitas. Kenapa lebih mempriritaskan peningkatan kualitas daripada pembentukan cabang-cabang baru? Jadi kalau menjaga silat itu harus seimbang antara tradisi dan prestasi. Tidak boleh hanya tradisi saja, tidak punya prestasi saja karena keduanya ini merupakan dua kutub yang harus saling menguatkan. Oleh karenanya kami perkuat keduanya, misalnya ada cabang-cabang yang belum melakukan kejuaraan cabang, bagaimana sih caranya, nah kita ajari dan tuntun mereka pelan-pelan, terus bagaimana cabang-cabang ini mempunyai pendanaan ekonomi secara mandiri dan tidak membebankan orang lain, itu juga kami ajari mereka bagaimana belajar membuat usaha mandiri atau seperti apa. Kemandirian ini ditekankan pimpinan pusat Pagar Nusa? Kami tekankan dan kami contohkan sejak pimpinan periode ini sampai detik ini kami tidak meminta bantuan dari manapun itu biar bisa mandiri karena semangat kemandirian kami itu belajar juga dari Nahdlatul Ulama, yaitu bagaimana ketika dulu awal-awal NU itu bisa mandiri untuk menghidupi organisasi ini cukup dengan iuran anggota kemudian setelah itu NU menjadi partai agak sulit iurannya agak mandeg, nah ketika jadi ormas lagi mengembalikan ke iuran lagi kan agak sulit. Setelah ada penekanan dari pimpinan pusat, bagaimana perkembangan yang Anda lihat? Alhamdulillah saya melihat sangat signifikan sebagai satu contoh saja, Pagar Nusa Karanganyar itu mereka baru punya SK 2017, tapi dalam waktu kurang dari 1 tahun, mereka sudah punya bus sendiri, inventaris dan itu dipinjamkan ke banom-banom lain, dan itu tanpa dari mana-mana, itu urunan, iuran. Jadi setiap latihan kita bikin, minimal setiap latihan 500 perak dimasukkan. Dari sekian banyak tempat latihan dikumpulin sehingga bisa angsur bus. Itu contoh kecil saja. Dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan, kendala apa yang sering Anda hadapi? Kendala yang dihadapi ya setiap kepala orang itu kan berbeda-beda dan kendala yang dihadapi sesungguhnya komunikasa saja, bagaimana ketika bertemu dengan yang kaku, kami harus lentur dan ketika bertemu dengan yang sudah mantap, kita harus lebih tegas lagi. Jadi bagaimana komunikasi kita harus fleksibel, termasuk dalam memberikan arahan kepada pimpinan wilayah dan pemimpinan cabang Kalau dari sisi perkembangan jumlah anggota Pagar Nusa sendiri, sekarang ini ada berapa? Kami selama ini pendataan di Pagar Nusa kan masih analog artinya masih manual. Nah, diperode ini pula, kami mulai pendataan secara digital dan KTA ataupun pendataan secara digital itu gratis dan baru saja kami mulai dan itu kami wajibkan kepada seluruh pengurus. Jadi jumlah anggota ada berapanya itu belum diketahui? Hasilnya belum signifikan. Terakhir, apa pesan Anda untuk para anggota Pagar Nusa? Saya berpesan kepada seluruh anggota Pagar Nusa, atau bahkan calon anggota, sebelum masuk ke Pagar Nusa, harus berpikir dua kali kalau Anda tidak siap loyal, tidak siap untuk setia kepada Pagar Nusa dan Nahdlatul Ulama karena Pagar Nusa hanya membutuhkan orang-orang yang solid dan militan serta mengabdi kepada Pagar Nusa dan Nahdlatul Ulama. Editor Fathoni Ahmad
\n \n \n berapa lama untuk menjadi warga pagar nusa
Caramemaksimalkan kecepatan koneksi internet anda. 10 tips membeli hp baru agar tidak tertipu (no.7 wajib dicoba) 9 cara membuka sandi hp yang lupa paling efektif; 12 cara menjual hp bekas di konter dengan harga tinggi dan cepat laku; Jan 02, 2019 · 4 cara mengubah video potrait menjadi landscape tak sulit, malah dengan menggunakan aplikasi dari ponsel pintar akan mempermudah dalam proses
PagarNusa bertekat mengisi ruangnya sendiri sekalipun ruangnya yang lama dan klasik dan tak harus sama dengan yang lain. "Kami akan menngalakkan gerakan ekonomi di seluruh basis NU dengan cara mengampanyekan kembali semboyan cinta terhadap produk sendiri, terutama produk dari warga Nahdliyyin, dan agar kembali ke model perekonomian lama yang merakyat yakni model koprasi," kata Kiai Suharbillah.
Bojonegororedaksi86-Pimpinan Cabang (PC) Pagar Nusa Kabupaten Bojonegoro menggelar DIKLATWAL PASUKAN INTI PSNU PAGAR NUSA tahun 2017, kamis-minggu () bertempat diponpes Adnan Al-charish ngumpakdalem dander bojonegoro.Acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan lagu Yalal Wathon. Acara itu dihadiri oleh Perwakilan dari POLRES
Sudahsejak lama sekali. Entah berasal dari mana. Itulah kenapa saya bisa menangis sampai sembap gara-gara menonton Seven Pounds (2008), ketimbang film-film paling sedih mana pun. Selama pandemi, laku itu menemukan momentumnya. Saya mendapat kesempatan bergabung menjadi relawan GUSDURianPeduli untuk membantu para warga terdampak Covid-19. Meski
Cariharga dan promo terbaik untuk Sakral Pagar Nusa Nagata Warga diantara 1,009 produk. Cek harga terbaik sekarang hanya di BigGo! Download the APP. Experience the various services by BigGo. Stores Overview. Language/Language. English. 中文(繁體) 中文(簡体) 中文(香港)
Angkaini menjadi rekor jumlah kematian tertinggi. Ia mengatakan bahwa masyarakat menggunakan pagar listrik, racun, dan bahan peledak yang disembunyikan sebagai makanan untuk membunuh hewan. Mulai Kapan dan Berapa Lama ASN Akan WFH? Ini Kata Menpan RB. Tren. 07/05/2022, 15:35 WIB.
Kupang(ANTARA News) - Warga etnis Tionghoa di Provinsi Nusa Tenggara Timur diimbau untuk ikut memberikan hak suara dalam Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif pada 17 April 2019. Kampungwarga tersebut pun belakangan mendapat julukan Lembah Ginjal. Seperti dilansir dari mengutip Daily Mail, sebuah kampung bernama Hokse di Nepal menjadi perhatian lantaran aksi nekat yang dilakoni para warganya. Lantaran tergiur uang yang besar, mereka pun rela menjual organ ginjalnya. Beberapa penduduk desa Hokse mengatakan
UpayaSri dan Bambang untuk mengalihkan hak pakai menjadi milik juga tidak begitu saja terjadi. Mereka harus mencicil, sepeser demi sepeser, dengan menjadi buruh di PTPN. Dua minggu pertama jadi warga transmigran, mereka ditugaskan untuk menanam, membersihkan rumput, dan menyemprot tanaman. Gajinya Rp9.100 per minggu.
Sayausia 22 baru saja disahkan jadi warga PSHT pada tahun ini, setelah mengikuti pelatihan selama 2 tahun hehee.Tidak ada kata terlambat untuk belajar hal apapun didunia ini. Yang utama kita mau terbuka pemikirannya serta semangat dalam menjalaninya, niat itu pasti serta ikhtiar 😁. dgNt8.